Bukan hanya sekedar apa yang kita lihat yang terekam pada ingatan kita, namun dengan mendengar pun berperan aktif untuk diri kita.
Dulu kecil diri ini merasa, saat menonton tontonan, entah itu nonton barbie atau yang lain-lain, setelah itu bergaya seakan-akan seperti barbie. Ingat sekali dulu jika ada tontonan yang disukai pasti ingin seperti itu.
Mungkin diantara teman-teman juga pernah pasti yah merasakan seperti itu, pada masa kecil. Dan sampai sekarang, jikalau menonton tontonan yang sedih, pasti kebawa suasana sedihnya, jadi melow gitu, kalau nonton film romens terbesit berangan-angan pengen kaya gitu.
Sebetulnya tidak salah kalau kita menonton vidio atau film, jikalau di dalam tontonan itu penuh dengan manfaat dan motivasi-motivasi yang membangun ghiroh dalam agama atau semangat untuk beramal baik, menambah wawasan. Hal itu menjadi nilai positif untuk diri kita.
Jikalau tontonan yang kita tonton, malah membuat candu, sampai begadang, sambil berangan-angan seperti tadi di sebutkan di atas, menghayal yang tidak-tidak, tidak ingat waktu, menunda-nunda solat, atau bahkan meninggalkan solat tanpa sadar, mengabaikan kewajiban. Hal ini bisa jadi negatif jika apa yang kita nonton tidak ada nilai manfaat, ghiroh untuk beramal baik, motivasi diri dan menghabiskan banyak waktu.
Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk amal sholeh, namun terbuang sia-sia karena tontonan yang tidak mendidik. Menjadi males ngapa-ngapain. Kalau kita sudah termasuk kedalamnya, sadarlah bahwa waktu tidak akan terulang dua kali loh. Kita tidak bisa mengulang waktu, kita tidak bisa membeli waktu yang dari 24 jam menjadi 25 jam, itu tidak bisa. Kita diberikan waktu 24jam oleh Allah untuk dimanfaatkan sebaik-baik mungkin bukan untuk disia-siakan.
Karena waktu yang kita habiskan di dunia akan dipertanggung jawabkan kelak. Bagaimana jika waktu yang kita habiskan dengan menonton hal-hal yang tidak bermanfaat untuk agama dan diri kita sendiri, apa yang harus kita pertanggung jawabkan kelak. Kelak nanti tidak ada kebohongan semua akan terlihat jelas.
Tontonan sangat mempengaruhi diri kita. Maka hati-hati sekali dalam menentukan tontonan yang seperti apa. Aku pernah menemukan seorang anak yang sedang asyik bernyanyi dan berjoget yang tidak sesuai dengan umurnya, lalu aku berkata padanya " Kamu dengar dan lihat dimana nyanyian itu", ternyata ia menjawab, melihat di sosial media di aplikasi tertentu. Yang sedang marak saat ini.
Tontonan plus nyanyian mudah sekali terekam bukan dikalangan kita sebagai orang dewasa, namun dikalangan anak-anak sangat cepat sekali menangkapnya. Sebetulnya, jujur hati ini rasanya miris dan sedih melihatnya.
Jika kita diposisikan menjadi orang tua kah, menjadi seorang kaka kah, yang sehari-hari dirumah, kita bisa awasi adik-adik kita dalam menggunakan handphone, berikanlah tontonan yang memang sesuai dengan umurnya. Dan lebih baik tidak memberikannya handphone. Lalu saat bersama adik kecil kita atau anak sebisa mungkin untuk tidak main handphone dihadapannya, jika waktumu sudah untuknya maka sepenuhnya lah waktumu untuknya saat itu.
Pernah kita melihat di sosial media yang membunuh temannya karena terinpirasi film-film yang tidak seharusnya dia lihat. Dia mengikuti cara membunuhnya karena melihat film tersebut, sangat miris bukan.
Dan kita pernah melihat anak-anak melakukan pacaran dengan terang-terangan, mereka melakukan itu karena melihat tontonan yang tidak layak untuk mereka.
Kita sebagai seorang yang lebih dewasa diantara mereka, apa yang kalian fikirkan saat melihat perihal seperti itu? Ku harap ada satu tindakan positif yang kalian akan lakukan untuk adik-adik. Entah itu dengan membuat konten di sosial media yang mendidik, jika kamu sebagai seorang guru, kamu bisa menasihatinya dengan penuh cinta, begitupun dengan orang tua dan kaka-kaka.
Begitu pun dengan diri kita, ada yang pernah menyatakan padaku bahwa dia, merasa futur, karena ia berlebihan menonton drama. Dia merasa sedih dan menyesal. Alhamdulillah bergegas sadar dengan apa yang dia lakukan itu tidak baik untuk imannya.Ingat teman-teman segala hal yang berlebihan itu memang tidak baik.
Kadang kita suka menggap remeh "Ahk tinggal 2 episode lagi nih nanggung", padahal sebetulnya waktu 2 episode lagi bisa kamu gunakan untuk menyelesaikan kerjaan yang lain yang jauh lebih bermanfaat.
Jika kamu merasa lagi bosan dan butuh hiburan, coba alihkan ke hal yang lebih bermanfaat seperti nonton film motivasi. Diantara kita memang berbeda-beda untuk menghilangkan penat dan kebosanan. Ada yang dengan main games, ada yang melihat vidio receh atau lawak, ada yang melihat vidio anak kecil, ada yang memasak, ada yang melukis untuk menghilangkan penat, bisa juga dengan tertidur. Berbeda-beda memang dalam menghilangkan penat, dan boleh ko untuk menghibur diri namun ingat sesuai dengan profosional, sesuai dengan takaran tidak berlebihan. Dan tidak memancing kita untuk berbuat kemaksiatan.
Komentar
Posting Komentar