Langsung ke konten utama

Bertawadhu

 

Kenapa sih manusia itu bisa bersifat langit atau sombong sampai membuat hati orang lain sakit hati?

Maka dari itu, sebelum kita membahas kenapa manusia bisa besifat langit. Kita telusuri terlebih dahulu, bahwa sifat sombong itu tak sadar manusia lakukan jika ia menuruti hawa nafsunya dan tidak berusaha memunculkan sifat tawadhunya. Karena sifat tawadhu itu tidak semerta-merta datang dengan sendirinya, namun butuh kita bentuk dan usahakan. Jika kita tidak diusahakan, sifat angkuhlah yang dominan dan akan membakar diri kita sendiri dan akan menghantar kehancuran diri kita sendiri dihadapan Allah dan manusia.

Teman-teman muslimah, masih ingatkah Fir’aun yang memiliki sifat sombong sampai-sampai ia mengaggap dirinya sebagai tuhan dan Allah datangkan Nabi Musa untuk mendakwahi Fir’aun, namun karena kesombongannya itu akan mengantarkan kerasnya hati untuk menerima kebenaran dan juga akan menimbulkan kezoliman. Maka dari itu Fir’aun tidak menerima dakwah Nabi Musa, padahal apa yang didakwahkan Nabi Musa akan menyelamatkan ia dari kesesatan, namun karena keangkuhannya ia menolaknya. Dan kezolimannya kepada istrinya Asiyah saat mengetahui keimanan Asiyah kepada Allah, ia siksa Asiyah sampai berpulang kepada Allah. Detik-detik saat Fir’aun ditergelamkan oleh Allah, disaat itulah Fir’aun tersadar, bahwa dirinya tidak ada kuasa apapun, sekalipun terhadap dirinya sendiri, namun sayang, terlambat sudah ia tersadar karena ajalnya lebih dulu datang.

Dan teman-teman muslimah, apakah masih ingat dengan qorun, yang kaya raya, menimbun hartanya, dan menganggap diri dia lah yang menyebabkan dia kaya raya, bukan Allah yang mengkayakannya. Sifat sombongnya ini Allah binasakan qorun dengan harta-hartanya.

 

Naudzubillah yah teman-teman muslimah, semoga kita terhindar dari hawa nafsu kesombongan. Dari Fi’aun dan Qorun ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa memang benar, bahwa kesombongan adalah tanda kehancuran.

Dan kita masuk kedalam pembahasan, bahwa kenapa sih manusia bisa bersifat langit,san akan menyebabkan orang lain sakit hati? Sudah terbayangkan dalam benak kita bahwa orang yang memiliki hawa nafsu kesombongan, karena di dalam dirinya ada suatu kelebihan yang orang lain di sekitarnya tidak memilikinya. Seperti kelebihan harta, tingginya ilmu, paras yang rupawan, jabatan dan lain sebagainya, yang membuat kita buta akan kebenaran jika kita menuruti hawa nafsu kesombongan. Dan jika manusia sudah menuruti hawa nafsu kesombongannya, dirinya ingin dipandang sebagai orang yang luar biasa, pencapaian yang ia capai diniatkan bukan semata karena Allah, namun karena ingin mendapat gelar di hadapan manusia, ingin menjadi orang yang terpandang.

Memiliki sifat sombong akan membuat diri ini menjadi merendahkan orang lain hal inilah yang membuat orang lain tersakiti hatinya. Ada segelintir kisah pribadiku, dulu sejak jaman SMA. Aku memang rendah sekali dalam Matematika, selalu mendapatkan nilai yang rendah. Pada suatu ketika, aku meminta tolong kepada temanku untuk mengajariku Matematika, saat itu aku belajar dengan teman-teman aku yang lain juga. Aku diajari oleh temanku yang memang ia pintar sekali matematikanya. Namun ada satu hal yang jauh dari perkiraanku, saat temanku mengajariku, ia katakan sesuatu kepadaku bahwa aku lambat sekali dalam memahami matematika. Saat ia mengatakan itu padaku, aku mencoba untuk menahan air mata yang sebetulnya aku tidak pandai menyembunyikan tangis, kalimat yang ia katakan sangat menohok dalam hati. Proses belajarpun telah usai, bergegaslah aku merapihkan tas dan berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu kendaraan umum datang. Saat kendaraan umum datang, dan kondisi dikendaraan umum itu kosong, tak tertahan lagi air mata ini sejak awal tadi, aku tumpahkan di kendaraan umum ini sambil mulutku tertutup dengan masker, jadi tidak ada yang mengetahui pada saat itu jika aku menangis. Sempat tidak percaya diri lagi saat temanku mengatakan seperti itu. Namun diriku mencoba bangkit dan memaafkan agar hati tidak terlampau sakit.

Baik teman-teman muslimahku, dari segelintir kisahku tadi, kita dapat mengambil pelajaran bahwa, jika kita mempunyai ilmu dan teman disekitarmu belum memahaminya, janganlah bersifat angkuh yang tersalurkan melalui lisan yang menyakitkan, bersifat rendah hatilah, karena hal itu akan menyelamatkan diri kita dari kesombongan.

Teman-teman muslimahku, Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam telah mengajarkan kita untuk bersifat tawadhu. Karena jika kita bersifat tawadhu akan mendapatkan timbal balik yang baik untuk kita dan dengan sifat tawadhu ini, tidak akan membuat orang disekitar kita tersakiti.

Jadi saat hati kita sudah memasang alarm kesombongan, bergegaslah istighfar, dan berushalah berkata yang baik.

Hasan Al-Bashri pernah mengatakan bahwa, “ engkau jika ingin belajar tawadhu, engkau keluar rumah, ketika engkau melihat orang yang lebih tua dari engkau, katakanlah pada dirimu, “ Ini orang tua, dia beribadah kepada Allah sebelum aku beibadah. Ketika engkau melihat anak muda yang dibawahmu, maka katakanlah, “ Ya Allah dia lebih baik dari aku, karena aku berbuat maksiat dahulu sebelum dia berbuat maksiat”

Masyallah luar biasa bukan, maksud dari perkataan beliau ialah menandakan bahwa kita harus merendahkan hati, dan merasa mereka yang kita lihat jauh lebih baik dari pada diri ini. Karena kita tidak pernah tahu ada amalan apa yang mereka lakukan yang membuat mereka masuk kedalam surganya Allah kelak.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Kata

Detik-detik hitungan hari Hingga berubah menjadi bulan Perlahan-lahan mengubahnya menjadi tahun Semasa itu telah kita jalani Bahkan menciptakan suasana yang mengikat Yang membuat kita rindu Dan hingga ku percaya Dengan adanya datang lalu berpisah Tidak.... Ini bukan sebuah kata berpisah Mungkin singkatnya Hanya waktu yang berubah saja Ya tentu.... Kita meranjak menuju mimpi-mimpi Yang dulu hanya sebuah angan yang terperangkap Sampai akhirnya Kita mampu menjemput impian Yang dulu hanya angan semata Kini ku harap Kita dapat menciptakan susana hangat  Seperti hari-hari lalu Semoga sang maha pencipta Selalu ada di setiap langkah mu Pesan ku sederhana Jangan buat mimpi mu Yang telah kau capai Menjadikan mu buta akan dunia Tetaplah menjadi seseorang kawan yang ku kenal dulu...

WANITA

     Assalamualaikum guys, duhh lama banget syifa ga nulis yahhh , karena memang tugas tugass yang  harus di selesaikan hehehe, dan Alhamdulillah syifa masih bisa nulis lagiii, yeayyyyyy kali ini syifa bakal share sedikit, apa yang syifa dapatkan, yaitu tentang wanita.     seperti kita ketahui ya guys, wanita itu pada dasarnya bersifat sangat lembutt sekaliii, maka dari itu wanita adalah madrasah bagi anak - anakkkk, ya tidakk?? iyaa pastii yahh. Dahulu kaum wanita dipandang hina dan kedudukannya direndahkan muncullah Islam mengembalikan dan meletakkan kedudukan wanita pada tempatnya. Dalam  Al-Quran kedudukan wanita diakui dan dihormati. Masyallah yah betapa wanita sangat di jaga dalam islam, dari mulai menjaga auratnya, tutur katanya, sikapnya sangat di jaga sekalii untuk wanita. Wanita harus merendahkan suaranya dan berkata baik, Allah Berfirman: "Janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang didalam hatinya ada penyakit,dan ucapkanlah perkat

Muslimah Janganlah Mengeluh

Di pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas kekuatan kesabaran. Pembahasan kali ini ialah muslimah janganlah mengeluh. Pernah tidak, kita merasa saat mengeluh perasaan hati kita tenang, pernah tidak, kita merasa saat mengeluh tidak menyelesaikan masalah yang ada. Kita manusia pasti pernah mengeluh, mengeluhkan keadaan yang sebenernya sudah lelah. Mengeluh datang dari di fikiran kita yang negatif. Lalu mengapa kita tidak boleh mengeluh, jika memang manusia sering sekali mengeluh? Kita memiliki ujian yang berbeda, mengeluh pasti ada, namun, kita tepis lagi dengan tanamkan dalam hati, bahwa Allah selalu ada untuk kita, tidak akan meninggalkan kita sendirian. Dan Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jika kita negatif, keadaan pun negatif, namun jika kita berfikir positif keadaan pun menjadi positif. Mengeluh juga bukan hanya kita di timpa musibah atau ujian. Mengeluh bisa hadir juga kerana merasa tidak percaya diri. Seperti “ Ko muka jerawatan terus  yah, jadi jelek gini”, “Enak bange