Langsung ke konten utama

Postingan

hargai waktumu

  Hargai waktumu Kehidupan manusia tidak bisa terlepas oleh waktu, manusia selalu terikat dengan waktu yang telah diberikan oleh-Nya. Waktu akan menjadi buah keberuntungan atau sebuah kerugian, pilihan dari kedua itu manusia yang memilihnya, manusia yang membentuknya ingin seperti apa. Teman-teman muslimahku, kita sungguh dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Ingat kah kita pada surah Al-Asr ayat 2-3 Allah berfirman, yang artinya : “Sungguh, manusia berada   dalam kerugian” ( QS.Al-Asr : 2). “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenarann dan saling menasihati untuk kesabaran” Waktu yang telah Allah berikan untuk kita, sebagai bekal untuk kampung halaman kita kelak, kelak kita akan bersafar kesana. Bahkan kita di dunia sekarang ini adalah perjalanan safar menuju akhirat, yang memang perjalanannya cukup panjang, dan harus mempunyai banyak bekal agar tak tersesat, agar selamat, dan agar sam
Postingan terbaru

Bertawadhu

  Kenapa sih manusia itu bisa bersifat langit atau sombong sampai membuat hati orang lain sakit hati? Maka dari itu, sebelum kita membahas kenapa manusia bisa besifat langit. Kita telusuri terlebih dahulu, bahwa sifat sombong itu tak sadar manusia lakukan jika ia menuruti hawa nafsunya dan tidak berusaha memunculkan sifat tawadhunya. Karena sifat tawadhu itu tidak semerta-merta datang dengan sendirinya, namun butuh kita bentuk dan usahakan. Jika kita tidak diusahakan, sifat angkuhlah yang dominan dan akan membakar diri kita sendiri dan akan menghantar kehancuran diri kita sendiri dihadapan Allah dan manusia. Teman-teman muslimah, masih ingatkah Fir’aun yang memiliki sifat sombong sampai-sampai ia mengaggap dirinya sebagai tuhan dan Allah datangkan Nabi Musa untuk mendakwahi Fir’aun, namun karena kesombongannya itu akan mengantarkan kerasnya hati untuk menerima kebenaran dan juga akan menimbulkan kezoliman. Maka dari itu Fir’aun tidak menerima dakwah Nabi Musa, padahal apa yang dida

Semangat Menuntut Ilmu

“ Tidak ada yang sia-sia dalam menuntut ilmu  jika diniatkan lillah karena-Nya “ -Syifa Putri Faradiba- Masih ingatkah, surat apa yang pertama kali diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala  kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam melalui perantara Jibril. Surat tersebut termasuk surat makiyah, karena surat itu diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam hijrah ke Madinah. Lalu surat ini diturunkan pada malam 17 Ramadhan. Malam itu Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkhalwat kepada Allah, menyendiri dari orang-orang Makkah, karena orang-orang Makkah sangat jahil. Rasulullah Shallahu  ‘Alaihi  Wa Sallam merenungi masyarakat Makkah yang jahil di Gua Hiro. Sampai pada Jibril datang menghampiri Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam dan berkata “Iqro ya Muhammad” lalu Rasulullah dipeluk oleh Jibril dengan pelukan sampai 3 kali, yang ketiga kalinya Jibril menuntun Rasulullah dalam surat Al-Alaq 1-5. Rasulullah sangat ketakutan karena Rasulullah tidak tahu Jibril

Tontonan Akan mempengaruhi diri

Bukan hanya sekedar apa yang kita lihat yang terekam pada ingatan kita, namun dengan  mendengar pun berperan aktif untuk diri kita. Dulu kecil diri ini merasa, saat menonton tontonan, entah itu nonton barbie atau yang lain-lain, setelah itu bergaya seakan-akan seperti barbie. Ingat sekali dulu jika ada tontonan yang disukai pasti ingin seperti itu. Mungkin diantara teman-teman juga pernah pasti yah merasakan seperti itu, pada masa kecil. Dan sampai sekarang, jikalau menonton tontonan yang sedih, pasti kebawa suasana sedihnya, jadi melow gitu, kalau nonton film romens terbesit berangan-angan pengen kaya gitu. Sebetulnya tidak salah kalau kita menonton vidio atau film, jikalau di dalam tontonan itu penuh dengan manfaat dan motivasi-motivasi yang membangun ghiroh dalam agama atau semangat untuk beramal baik, menambah wawasan. Hal itu menjadi nilai positif untuk diri kita. Jikalau tontonan yang kita tonton, malah membuat candu, sampai begadang, sambil berangan-angan seperti tadi di sebutka

Melawan prasangka buruk atau negative thinking

  Hayo siapa yang suka negative thinking dan selalu menduga-duga sesuatu yang sebetulnya hal itu belum pasti kebenarannya, tapi kita sudah menduga-duga bahwa perihal itu benar terjadi pada diri kita atau orang lain, hayo siapa yang pernah seperti ini?? Pasti pernah yah. Mengalami posisi dimana berprasangka buruk dengan orang lain, sambil bertanya-tanya dalam hati bahwa "Ini benar atau tidak yah". Perlu diingat bahwa negative thinking ini harus kita singkirkan. Karena kenapa? Karena Allah tidak menyukai orang yang berprasangka buruk. Mengapa sebetulnya tidak boleh berprasangka buruk dengan orang lain? Karena jika berprasangka buruk itu muncul, ada banyak kemungkinan terjadi, seperti, jika kamu langsung to the point menyatakan prasangka burukmu terhadap orang lain, dan nyatanya itu tidak benar, maka akan merusak tali silaturahmi yang sudah kalian bangun sejauh ini. jika kamu berprasangka buruk, hatimu menjadi tidak tenang, gelisah. Tidak enakkan, muslimah, rasanya serba salah g

Selalu melibatkan Allah

Kita adalah manusia biasa. Kita tidak akan bisa apa-apa tanpa kasih sayangnya Allah kepada kita. Allah tidak pernah tidur, selalu mengawasi kita disetiap detik, menit, hitungan hari, hitungan minggu, Allah selau melihat kita. Kita tidak bisa luput dari pengawasan Allah. Sudah banyak dari kita Pencapaian-pencapaian yang sudah terealisasikan di dunia, bahkan sepertinya lebih cepat pengabulannya, nah hal itu bukan karena kita hebat, tapi karena Allah yang Maha hebat, yang Maha kuasa.  Apakah kita tahu, orang yang memiliki kesombongan itu seperti apa? Mereka yang sombong, merasa bisa melakukannya sendiri, merasa pencapaiannya adalah hasil keringatnya sendiri, tidak berdoa, dia percaya dirinya hebat dan merasa mampu untuk mewujudkannya tanpa melibatkan Allah. Itulah orang yang sombong. Naudzubillah semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat ini yah muslimah. Perlu kita ketahui Allah tidak suka dengan orang yang sombong walaupun hanya sedikit nilai kesombongannya, karena hanya Allah lah yang Mah

Tangguh Menghadapi Kegagalan

Kegagalan suatu keberhasilan yang tertunda. Banyak dari kita, selama kita hidup pasti pernah mengalami kegagalan. Bahkan dari kita kecil, masa-masa baru belajar berjalan. Pada masa kecil saat mulai belajar berjalan berawal dari belajar bangun, saat mencoba bangun, kita sering jatuh, bahkan susah bangun, namun kita bisa berdiri lagi karena kegigihan kita, lalu perlahan-lahan belajar berjalan dengan memegang tembok, lalu belajar berjalan tanpa memegangnya lagi, walaupun sering terjatuh, kita tetap berdiri lagi sampai bisa berjalan dengan baik. Saat terjatuh ialah kegagalan, walaupun harus terjatuh berkali-kali, namun dengan kegigihan yang kita punya membuat kita bangkit kembali, itulah keberhasilan dan tujuan kita. Seperti itu lah perumpamaan kegagalan dengan keberhasilan. Kita bisa belajar dari hal-hal kecil, seperti dari anak-anak yang baru belajar berjalan. Yang kita tahu, anak-anak selalu mempunyai mimpi yang hebat dan berani bermimpi, mereka langsung mempunyai mimpi tidak memperduli